Perdagangan elektronik (e-commerce) Brasil sedang mengalami momen kematangan. Menurut data dari Serasa Experian, 82% konsumen nasional melakukan setidaknya satu online setiap bulan. Angka ini mencerminkan konsolidasi definitif e-commerce sebagai bagian dari kebiasaan konsumsi sehari-hari di negara tersebut.
Namun, pertumbuhan yang pesat ini membawa tantangan yang kompleks. Sebagai spesialis transformasi digital dan perlindungan data, saya mengamati banyak perusahaan masih meremehkan pentingnya membangun infrastruktur keamanan yang kuat, hanya fokus pada pertumbuhan penjualan. Menurut penelitian, 48,1% konsumen telah meninggalkan keranjang belanja mereka karena ketidakpercayaan terhadap keamanan situs web atau aplikasi. Ini merupakan peringatan bagi sektor ini.
Realitas baru konsumsi digital
Jauh dari sekadar fenomena yang terbatas pada tanggal-tanggal promosi, e-commerce telah memantapkan dirinya sebagai kebiasaan permanen. Sekitar 33,4% warga Brasil melakukan antara dua hingga tiga pembelian online per bulan, menunjukkan hubungan yang matang dan berkelanjutan dengan perdagangan digital.
Situasi ini menuntut pendekatan yang berbeda dari merek-merek dibandingkan sebelumnya. Ini bukan lagi hanya tentang menawarkan harga yang bagus atau promosi yang menarik, tetapi tentang membangun hubungan kepercayaan yang langgeng dengan publik.
Para protagonis konsumsi digital
Data tersebut mengungkapkan pola-pola menarik tentang profil konsumen digital:
- Perempuan memimpin konsumsi di sebagian besar kategori, terutama dalam pakaian, elektronik, dan produk kecantikan;
- Kelas A tetap dominan, tetapi Kelas C menunjukkan pertumbuhan signifikan di sektor-sektor seperti hiburan digital;
- Pria menunjukkan partisipasi yang lebih besar dalam ceruk tertentu seperti taruhan olahraga dan permainan .
Segmentasi ini menunjukkan perlunya strategi yang disesuaikan, dengan mempertimbangkan kekhususan setiap audiens.
Tantangan keamanan: jauh melampaui teknologi.
Terlepas dari pertumbuhan yang konsisten, ketidakamanan digital tetap menjadi hambatan yang signifikan. Patut dicatat bahwa 51% warga Brasil telah menjadi korban penipuan daring. Angka ini menuntut tindakan segera dari berbagai organisasi dan pihak berwenang.
Bagi saya, solusi untuk tantangan ini melampaui sekadar penerapan alat-alat teknologi. Diperlukan pengembangan budaya organisasi dan menempatkan perlindungan pelanggan sebagai pusat dari semua keputusan. Beberapa pilar penting meliputi:
Autentikasi yang kuat : kombinasi biometrik, analisis perilaku, dan verifikasi berlapis.
Transparansi : komunikasi yang jelas tentang kebijakan privasi dan perlindungan data.
Pendidikan berkelanjutan : membimbing konsumen tentang praktik belanja yang aman.
Jalan ke depan
E -commerce sedang berada di titik balik. Kita memiliki kesempatan untuk mengkonsolidasikan lingkungan digital yang lebih andal, tetapi ini akan membutuhkan investasi strategis dan perubahan pola pikir.
Ketika perusahaan memahami keamanan digital sebagai pembeda kompetitif, mereka akan berada pada posisi yang lebih baik untuk meraih manfaat dari pasar yang terus berkembang ini. Sebagai pemimpin industri, kami memiliki tanggung jawab untuk membangun ekosistem yang lebih transparan. Saatnya bertindak sekarang, dan Total IP+IA berkomitmen untuk menjadi bagian aktif dari transformasi ini.

