Meskipun pertumbuhan e-commerce selama bertahun-tahun, sektor ini menghadapi kendala signifikan terkait kepercayaan pengguna. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Federasi Bank-Bank Brasil (FEBRABAN), 8 dari 10 warga Brasil khawatir menjadi korban penipuan online, dan 35% responden menunjuk belanja online sebagai aktivitas yang paling rentan terhadap akses tidak sah atas data pribadi mereka.
Untuk Marlon Tseng, CEO dari PagsmileGerbang pembayaran yang berspesialisasi dalam solusi yang menghubungkan bisnis dengan pasar yang baru berkembang, “orang-orang khawatir informasi mereka bocor atau digunakan secara tidak semestinya, terutama di platform yang tidak dikenal atau yang tidak menyampaikan kredibilitas. Selain itu, kurangnya kejelasan tentang kebijakan privasi dan absennya segel keamanan berkontribusi besar pada persepsi negatif ini."
Satu poin penting lainnya yang ditekankan oleh penelitian ini adalah kekhawatiran tentang penipuan. Dengan meningkatnya penipuan online, konsumen lebih berhati-hati saat memasukkan data sensitif, seperti nomor kartu kredit dan kata sandi. Meskipun dapat dibenarkan, kehati-hatian ini secara langsung memengaruhi tingkat konversi perusahaan, yang kehilangan penjualan potensial.
Untuk membalikkan keadaan ini, Tseng menekankan pentingnya perusahaan mengadopsi langkah-langkah yang memprioritaskan keamanan platform mereka, dengan kejelasan dalam penanganan data dan komunikasi transparan tentang bagaimana informasi dilindungi. “Diversifikasi pilihan pembayaran juga merupakan pembeda untuk mengurangi resistensi konsumen. Menawarkan berbagai metode yang umum dikenal, seperti Pix, tagihan bank, dan dompet digital, selain kartu kredit, dapat meningkatkan rasa kontrol dari pihak pelanggan.”
Marlon menekankan bahwa fleksibilitas ini tidak hanya memenuhi preferensi individu, tetapi juga menunjukkan bahwa perusahaan selaras dengan kebutuhan dan harapan publiknya. Selain itu, implementasi sertifikat enkripsi, seperti SSL (Secure Sockets Layer), tampilan segel kepercayaan yang diakui pasar dan penyederhanaan informasi tentang kebijakan privasi dapat membangun hubungan kepercayaan dengan konsumen.
Berinvestasi pada transparansi dan menjamin pengalaman digital yang aman bagi penggunanya membuat perusahaan dapat memanfaatkan seluruh potensi e-commerce, tidak hanya memperkuat merek, tetapi juga mendapatkan loyalitas lebih banyak pelanggan," tutup CEO tersebut.