Arquivei, platform yang mengelola dokumen pajak untuk lebih dari 140.000 perusahaan di Brasil, hari ini mengumumkan transformasi signifikan. Bekerja sama dengan agensi FutureBrand, perusahaan ini telah menjalani rebranding dan kini bernama Qive. Perubahan ini bukan sekadar pembaruan nama, melainkan reposisi strategis yang mencerminkan perluasan cakupan operasinya, yang kini mencakup layanan keuangan inovatif.
Identitas baru Qive menandai masuknya perusahaan dalam menawarkan solusi utang usaha, dengan menggunakan dokumen pajak sebagai fondasi untuk mengembangkan layanan keuangan baru di pasar B2B. "Penyederhanaan adalah nilai inti kami dan sejalan dengan tujuan kami untuk menjadikan manajemen pajak, yang rumit bagi kebanyakan orang, menjadi sederhana, cepat, dan intuitif," ujar Gabriela Garcia, Kepala Pemasaran di Qive.
Garcia menekankan bahwa Qive menawarkan proposisi nilai yang unik di pasar, mencakup seluruh dokumen pajak perusahaan untuk mengelola proses keuangan tanpa celah kepatuhan. Fitur unik ini memposisikan Qive sebagai platform manajemen keuangan yang komprehensif.
Rebranding ini dikembangkan oleh agensi FutureBrand dan mencakup transformasi menyeluruh elemen visual perusahaan. "Dengan nama yang deskriptif dan identitas visual yang umum dalam kategori ini, tantangan utamanya adalah menyampaikan bahwa perusahaan ini lebih dari sekadar platform manajemen tagihan, melainkan platform manajemen keuangan," jelas Lucas Machado, mitra dan direktur FutureBrand São Paulo. Nama baru, Qive, dan identitas visualnya dirancang untuk memperluas potensi merek, dengan palet warna cerah yang mencakup oranye dan hitam, menggantikan biru sebelumnya.
Simbol utama merek ini kini adalah huruf Q, yang melambangkan kualitas dan inovasi, dan jenis huruf sans-serif baru dipilih untuk menyampaikan modernitas dan dinamisme. "Kami tidak mengalami jeda atau hambatan. Kertas-kertas terbengkalai, email tersimpan, catatan hilang: semuanya di Qive mengalir," tambah Garcia.
Untuk memperkuat reposisi pasarnya, Qive akan berinvestasi dalam kampanye humor selama tiga bulan, yang menampilkan para influencer, di berbagai kanal seperti YouTube, LinkedIn, Meta, media sosial, dan media luar ruang. Tujuan utamanya adalah menjangkau audiens baru di sektor keuangan, mulai dari analis hingga manajer, dan pemilik bisnis dari berbagai skala.
