Sekitar 50 eksekutif dari perusahaan-perusahaan di Novo Hamburgo dan sekitarnya berpartisipasi pada hari Jumat ini (25) dalam acara Coffee with AI, yang diselenggarakan oleh Paipe Tecnologia e Inovação. Acara yang diselenggarakan di Espaço Dutra ini merupakan kesempatan untuk membahas masa depan kecerdasan buatan dan pemanfaatan teknologi di seluruh lini perusahaan untuk meningkatkan daya saing. Riset yang dilakukan oleh perusahaan konsultan McKinsey menunjukkan bahwa pada tahun 2024, 72% perusahaan di dunia akan mengadopsi teknologi ini, sebuah kemajuan signifikan dibandingkan dengan 55% pada tahun 2023.
Para pakar AI memaparkan tren dan dampak kecerdasan buatan terhadap organisasi. Pembukaan presentasi dibuka oleh Vinicius Dutra, pencipta Metode Dutra, yang membahas "Dampak AI terhadap valuasi perusahaan". Selanjutnya, Matheus Zeuch dari SAP LABS membahas "Inovasi dan penerapan AI di SAP Universe", dan Felipe de Moraes dari Paipe membahas "AI di area bisnis".
"Ketika sebuah perusahaan mengadopsi kecerdasan buatan, pasar cenderung merasakan peningkatan nilainya. Pembeda kompetitif berikutnya bagi organisasi adalah penggunaan AI di semua bidang," ujar Marcelo Dannus, CEO Paipe. Alasan utamanya, jelasnya, adalah peningkatan kecerdasan bagi perusahaan. "Memiliki data tidak sama dengan memiliki pengetahuan. Data perlu dikorelasikan untuk menghasilkan daya saing dan inovasi, dan AI melakukan hal ini dengan sangat baik," tambahnya.
Didirikan pada tahun 2013, Paipe, yang berkantor pusat di Novo Hamburgo, mengembangkan perangkat lunak khusus yang berfokus pada solusi yang memanfaatkan kecerdasan buatan. Startup asal Rio Grande do Sul ini telah menyelesaikan lebih dari 1.200 proyek untuk berbagai sektor seperti kesehatan, penjualan, keuangan, ekspor, dan logistik. Salah satu metodologi yang ditawarkan Paipe untuk mempercepat implementasi AI di perusahaan adalah HackIAthon, yang mengidentifikasi potensi penerapan teknologi ini dalam operasional sehari-hari di berbagai sektor.

