AwalArtikelO estigma sobre a Geração Z que contamina as ações de marketing

O estigma sobre a Geração Z que contamina as ações de marketing

Determinar um ‘ponto de partida’ sobre qualquer mudança de comportamento que esteja associada à internet e às novas formas de comunicação é uma tarefa pouco assertiva. Pois o universo digital é vasto, com várias camadas e peculiaridades, e sempre haverá margem para o “isso já era feito antes”, mesmo que esse ‘antes’, até então, fosse pouco conhecido. Mas podemos dizer que, pelo menos a partir de 2010, a consolidação do conceito dos memes e da viralização nas plataformas digitais mudou a forma como as grandes empresas desenvolvem estratégias de marketing para atrair a atenção dos jovens. Àquela altura, boa parte da chamada Geração Z – que normalmente faz referência aos nascidos entre 1997 e 2012 – estava no auge da adolescência ou em transição para essa fase. 

Repito: estava! Mas por incrível que pareça, muita gente, incluindo profissionais da comunicação e, mais especificamente, do marketing, ainda não entendeu que essa geração cresceu e se tornou adulta. A primeira leva dos zoomers, como também são conhecidos, já está na casa dos 28 anos, muitos com filhos, responsabilidades profissionais e, em alguns casos, é possível dizer que até com certa estabilidade financeira. 

Apesar disso, ainda podemos observar campanhas e ações que insistem em tratar a Geração Z como adolescentes “TikTokers”, descolados e rebeldes. Testemunhamos, então, uma miopia nos planos de comunicação que insistem em reduzir uma geração inteira, composta por milhões e milhões de pessoas, a um único perfil. Não é à toa que essa geração mudou sua relação de consumo com as marcas tradicionais. Falta representação.

Aqui, gostaria de propor aos times de marketing e às agências de publicidade uma maneira mais eficiente de trabalhar: fujam do caricato e do estereótipo. O verdadeiro consumidor da marca de vocês está nas ruas, fora da bolha do escritório. Ele está dentro do ônibus em direção ao trabalho, em pé nas filas dos festivais, correndo no parque, pagando boletos em casa, andando pelos shoppings, tomando cerveja no boteco. A verdadeira conexão de uma marca vem da verdadeira conexão com o seu cliente. Esqueçam a ideia de se conectar com uma geração inteira, busquem os subgrupos e suas necessidades. É ali que está a resposta.

O “instagramável” precisa dar espaço à conexão verdadeira. O emoji forçado e a gíria artificial das marcas que ainda conversam com o perfil fictício da Geração Z são o reflexo da sua falta de profundidade e autenticidade. Em 2025, o marketing que dará certo é aquele que não supõe, mas sim que busca entender de fato o ser humano do outro lado da tela. Alguém de carne e osso, assim como eu e você, que possui problemas, sonhos, aspirações e desejos.

É apenas dessa maneira que as marcas poderão ir além dos cliques e curtidas, e começar a gerar interesse genuíno pelos seus produtos.

(*) Pedro Campos é executivo de marketing e consultor com mais de 15 anos de carreira no Brasil e Europa, e fundador do Marketing de Ponta a Ponta

Pembaruan E-Commerce
Pembaruan E-Commercehttps://www.ecommerceupdate.org
E-Commerce Update adalah perusahaan terkemuka di pasar Brasil, yang mengkhususkan diri dalam memproduksi dan menyebarluaskan konten berkualitas tinggi tentang sektor e-commerce.
BERITA TERKAIT

Inklusifitas dan kecepatan: revolusi e-commerce Brasil - Asia --- Dalam beberapa tahun terakhir, e-commerce telah mengalami transformasi yang signifikan di seluruh dunia, dan hubungan antara Brasil dan Asia menjadi salah satu contoh paling mencolok dari pertumbuhan ini. Revolusi e-commerce ini tidak hanya mempercepat perdagangan antara kedua wilayah, tetapi juga mendorong inklusifitas ekonomi dengan memberikan akses pasar yang lebih luas kepada para pedagang kecil dan menengah. **Inklusifitas Ekonomi** Salah satu aspek utama dari revolusi e-commerce Brasil-Asia adalah peningkatan inklusifitas ekonomi. Platform e-commerce seperti AliExpress dan Shopee telah memungkinkan para pengusaha kecil di Brasil untuk menjangkau konsumen di Asia tanpa harus menghadapi biaya dan kompleksitas logistik internasional yang tinggi. Ini memungkinkan mereka untuk bersaing secara global dengan biaya yang lebih rendah dan risiko yang lebih kecil. Di sisi lain, konsumen Brasil sekarang memiliki akses yang lebih mudah ke produk-produk dari Asia, termasuk barang elektronik, fashion, dan berbagai barang lainnya yang sebelumnya mungkin tidak tersedia atau terlalu mahal. Ini telah meningkatkan daya beli konsumen dan memberikan lebih banyak pilihan. **Kecepatan Transaksi** Kecepatan adalah faktor kunci dalam kesuksesan e-commerce, dan hubungan Brasil-Asia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal ini. Dengan adanya teknologi logistik yang canggih dan kerja sama antara perusahaan kurir, waktu pengiriman barang dari Asia ke Brasil telah berkurang secara dramatis. Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga memperkuat kepercayaan dalam mekanisme perdagangan online. Platform pembayaran digital juga telah memainkan peran penting dalam mempercepat transaksi. Layanan seperti PayPal, kartu kredit internasional, dan bahkan metode pembayaran lokal seperti PIX di Brasil telah mempermudah proses pembayaran, memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan aman. **Tantangan dan Peluang** Meskipun revolusi e-commerce Brasil-Asia telah membawa banyak manfaat, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Masalah logistik, perbedaan budaya dalam preferensi konsumen, dan peraturan perdagangan internasional adalah beberapa hal yang harus ditangani. Namun, tantangan ini juga menciptakan peluang untuk inovasi dan kolaborasi lebih lanjut. Pemerintah dan lembaga swasta di kedua wilayah harus bekerja sama untuk mengatasi hambatan ini. Ini dapat dilakukan melalui perjanjian perdagangan yang lebih baik, investasi dalam infrastruktur logistik, dan program pelatihan untuk para pedagang kecil agar mereka dapat bersaing secara efektif di pasar global. **Kesimpulan** Revolusi e-commerce antara Brasil dan Asia adalah contoh nyata dari bagaimana teknologi dan globalisasi dapat mengubah dinamika perdagangan. Dengan meningkatkan inklusifitas ekonomi dan kecepatan transaksi, hubungan ini telah membuka pintu bagi pertumbuhan dan peluang baru bagi para pedagang dan konsumen di kedua wilayah. Meskipun ada tantangan, potensi untuk kolaborasi lebih lanjut dan inovasi tetap besar, membuka jalan untuk masa depan yang lebih terhubung dan sejahtera.

TINGGALKAN BALASAN

Silakan ketik komentar Anda!
Silakan ketik nama Anda di sini

Terbaru

Inklusifitas dan kecepatan: revolusi e-commerce Brasil - Asia --- Dalam beberapa tahun terakhir, e-commerce telah mengalami transformasi yang signifikan di seluruh dunia, dan hubungan antara Brasil dan Asia menjadi salah satu contoh paling mencolok dari pertumbuhan ini. Revolusi e-commerce ini tidak hanya mempercepat perdagangan antara kedua wilayah, tetapi juga mendorong inklusifitas ekonomi dengan memberikan akses pasar yang lebih luas kepada para pedagang kecil dan menengah. **Inklusifitas Ekonomi** Salah satu aspek utama dari revolusi e-commerce Brasil-Asia adalah peningkatan inklusifitas ekonomi. Platform e-commerce seperti AliExpress dan Shopee telah memungkinkan para pengusaha kecil di Brasil untuk menjangkau konsumen di Asia tanpa harus menghadapi biaya dan kompleksitas logistik internasional yang tinggi. Ini memungkinkan mereka untuk bersaing secara global dengan biaya yang lebih rendah dan risiko yang lebih kecil. Di sisi lain, konsumen Brasil sekarang memiliki akses yang lebih mudah ke produk-produk dari Asia, termasuk barang elektronik, fashion, dan berbagai barang lainnya yang sebelumnya mungkin tidak tersedia atau terlalu mahal. Ini telah meningkatkan daya beli konsumen dan memberikan lebih banyak pilihan. **Kecepatan Transaksi** Kecepatan adalah faktor kunci dalam kesuksesan e-commerce, dan hubungan Brasil-Asia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal ini. Dengan adanya teknologi logistik yang canggih dan kerja sama antara perusahaan kurir, waktu pengiriman barang dari Asia ke Brasil telah berkurang secara dramatis. Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga memperkuat kepercayaan dalam mekanisme perdagangan online. Platform pembayaran digital juga telah memainkan peran penting dalam mempercepat transaksi. Layanan seperti PayPal, kartu kredit internasional, dan bahkan metode pembayaran lokal seperti PIX di Brasil telah mempermudah proses pembayaran, memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan aman. **Tantangan dan Peluang** Meskipun revolusi e-commerce Brasil-Asia telah membawa banyak manfaat, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Masalah logistik, perbedaan budaya dalam preferensi konsumen, dan peraturan perdagangan internasional adalah beberapa hal yang harus ditangani. Namun, tantangan ini juga menciptakan peluang untuk inovasi dan kolaborasi lebih lanjut. Pemerintah dan lembaga swasta di kedua wilayah harus bekerja sama untuk mengatasi hambatan ini. Ini dapat dilakukan melalui perjanjian perdagangan yang lebih baik, investasi dalam infrastruktur logistik, dan program pelatihan untuk para pedagang kecil agar mereka dapat bersaing secara efektif di pasar global. **Kesimpulan** Revolusi e-commerce antara Brasil dan Asia adalah contoh nyata dari bagaimana teknologi dan globalisasi dapat mengubah dinamika perdagangan. Dengan meningkatkan inklusifitas ekonomi dan kecepatan transaksi, hubungan ini telah membuka pintu bagi pertumbuhan dan peluang baru bagi para pedagang dan konsumen di kedua wilayah. Meskipun ada tantangan, potensi untuk kolaborasi lebih lanjut dan inovasi tetap besar, membuka jalan untuk masa depan yang lebih terhubung dan sejahtera.

PALING POPULER

[persetujuan_cookie_elfsight id="1"]