AwalArtikelBagaimana Kecerdasan Buatan merevolusi pengelolaan shift di ritel

Bagaimana Kecerdasan Buatan merevolusi pengelolaan shift di ritel

Ritel adalah salah satu sektor yang paling dinamis dan kompetitif dalam ekonomi global. Dengan meningkatnya digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen, perusahaan di segmen menghadapi tantangan untuk mengoptimalkan operasi mereka, menjamin efisiensi operasional dan pengalaman yang lebih baik untuk pelanggan dan karyawan. Dalam skenario ini, kecerdasan buatan (AI) muncul sebagai sekutu strategis, terutama dalam pengelolaan shift dan jadwal kerja.  

Pengelolaan tenaga kerja yang efisien adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas dan kepuasan karyawan. Dengan kebutuhan untuk menjaga toko tetap beroperasi dalam beberapa shift, sering kali distribusi jadwal dilakukan secara manual, menimbulkan kelebihan beban pada beberapa karyawan dan subpemanfaatan pada yang lain. Dan itu, tanpa keraguan, berpengaruh langsung terhadap produktivitas dan kesejahteraan karyawan, Selain mengorbankan kualitas layanan pelanggan.  

Solusi Workforce Management (WFM) mengandalkan teknologi pembelajaran mesin dan membawa pendekatan proaktif untuk perencanaan shift, menggunakan algoritma canggih untuk memprediksi permintaan, menganalisis pola sejarah dan mengoptimalkan distribusi tim, memungkinkan

– Perkiraan permintaan yang akurat: AI menganalisis data penjualan, lalu lintas pelanggan dan tren musiman untuk menyarankan jadwal yang sesuai dengan kebutuhan nyata toko.  

– Pengurangan biaya dan lembur: teknologi menghindari penempatan tenaga kerja yang berlebihan atau kurang, mengurangi biaya dengan lembur yang tidak perlu.  

– Peningkatan kepuasan karyawan: AI memungkinkan pembuatan shift yang lebih seimbang, menjamin distribusi beban kerja yang lebih baik, mempromosikan kesejahteraan di lingkungan kerja dan meningkatkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional karyawan.  

Menurut sebuah penelitian dari Bain & Company, alat AI generatif dapat meningkatkan produktivitas hingga 25% dan menghasilkan penghematan biaya yang signifikan bagi pengecer.  

Untuk para pengelola, AI memungkinkan penyajian dasbor yang intuitif dan wawasan waktu nyata, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat. Selain itu, memudahkan penyesuaian terhadap peraturan ketenagakerjaan, meminimalkan risiko ketidakpatuhan.  

Untuk para karyawan, AI memungkinkan prediktabilitas dan fleksibilitas yang lebih besar dalam jam kerja. Teknologi juga dapat mengintegrasikan solusi mobile dan interaktif, memungkinkan karyawan sendiri untuk meminta pertukaran shift dan penyesuaian jam kerja secara sederhana dan transparan.  

Digitalisasi dan adopsi AI dalam manajemen shift bukan lagi pilihan, kebutuhan lain bagi perusahaan yang mencari daya saing dan keberlanjutan. Akhirnya, integrasi antara teknologi dan manajemen strategis tenaga kerja adalah kunci untuk ritel yang lebih efisien, menguntungkan dan manusiawi.  

Saat berinvestasi dalam solusi manajemen tenaga kerja dengan AI, perusahaan di sektor ritel tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan produktif. Revolusi digital sejati dalam ritel terjadi ketika teknologi dan manusia bekerja selaras

José Pedro Fernandes
José Pedro Fernandes
José Pedro Fernandes adalah Wakil Presiden SISQUAL® WFM
ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN SEBUAH JAWABAN

Silakan ketik komentar Anda
Tolong, ketik nama Anda di sini

TERKINI

PALING POPULER

[izin_cookie_elfsight id="1"]