AwalArtikelCrise energética pressiona data centers: como FinOps e observabilidade ajudam a reduzir...

Krisis energi memberi tekanan pada pusat data: bagaimana FinOps dan kemampuan observasi membantu mengurangi biaya di cloud

Por Heber Lopes, Head de Produtos e Marketing da Faiston

Nos últimos dois anos, os custos de energia elétrica dispararam e estão afetando diretamente a operação de data centers – tanto em nuvens públicas quanto em infraestruturas privadas. No Brasil, a conta de luz deve ainda ter um aumento de 6,3% até o final do ano, segundo a Aneel – acima da inflação esperada para o ano.

Esse aumento pesa no orçamento de empresas que dependem de data centers, já que a eletricidade responde por cerca de 32% do seu custo operacional. Ou seja,

quase um terço das despesas de manter servidores e sistemas de resfriamento está diretamente atrelado à tarifa energética. A situação se torna mais crítica em meio à expansão da economia digital e a uma crise energética global: na Europa e nos Estados Unidos, a demanda por eletricidade voltou a subir após anos estagnada, impulsionada pela construção acelerada de data centers e outros grandes consumidores.

Diante desse cenário, empresas brasileiras e globais têm cada vez mais apertado os cintos e aplicando FinOps para retomar o controle sobre os gastos na nuvem. De fato, ao menos 59% das empresas já contam com equipes dedicadas de FinOps para fazer a gestão desses custos, de acordo com a pesquisa 2025 State of the Cloud, publicada pela SC Cloud.

E o ponto mais relevante para uma equipe de FinOps é, justamente, a visibilidade total do ambiente: é preciso identificar para onde está indo cada centavo gasto em nuvem, atribuindo custos por projeto, departamento ou aplicação. Assim, o FinOps implementa métricas e painéis transparentes que mostram, por exemplo, quanto cada aplicativo ou time consome de recursos e qual a fatura associada – eliminando surpresas e a “letra miúda” das contas. Essa etapa informativa é fundamental para embasar as próximas ações.

Com os dados em mãos, vem a fase de otimização ativa. Workloads subutilizadas são reestruturadas ou consolidadas, adequando a capacidade provisionada à demanda real (prática de rightsizing). Se servidores estiverem com baixo uso de CPU ou memória de forma consistente, podem ser migrados para instâncias menores ou máquinas virtuais compartilhadas, reduzindo tanto o custo quanto o consumo de energia sem afetar o desempenho. Recursos “zumbis”, como volumes de armazenamento sem leitura/escrita ou máquinas virtuais esquecidas, são desligados ou removidos assim que identificados.

Observabilidade: peça-chave para FinOps

No entanto, executar uma estratégia de FinOps efetiva depende de monitoramento contínuo – é aí que entra a observabilidade. Esse conceito oferece uma visão holística do ambiente de nuvem, correlacionando métricas de desempenho, logs de eventos e rastreamento de transações. Ferramentas modernas conseguem cruzar informações de telemetria técnica com dados de custo, gerando insights poderosos: se a conta de um banco de dados disparou 40% num mês, os logs podem revelar que determinada consulta SQL mal otimizada está consumindo recursos excessivos.

Da mesma forma, métricas mostram se uma máquina virtual está superdimensionada ao revelar que sua utilização média de CPU é de apenas 20%. A partir desses alertas, equipes de FinOps e engenharia podem tomar decisões informadas – seja para ajustar o tamanho da instância, otimizar código ou desligar serviços desnecessários. Observabilidade fornece os dados brutos e o contexto técnico que o FinOps precisa para agir com precisão.

E a sinergia entre FinOps e observabilidade cria um ciclo virtuoso de melhoria contínua. Cada pico anômalo de uso ou custo capturado possibilita ações corretivas, e reescalonamento de capacidade. Essa integração permite respostas rápidas a incidentes financeiros: tão importante quanto responder a falhas técnicas é reagir a “incidentes de custo” – situações em que um bug ou uso indevido provoca gastos inesperados. Com monitoração granular, desvios orçamentários que antes só seriam percebidos ao fim do mês agora podem ser identificados e mitigados em dias ou horas. Isso garante que a empresa pague pelo desempenho que realmente necessita entregar, nada além disso.

Para a liderança, a lição da crise energética é clara: controlar os gastos na nuvem se tornou uma questão de sobrevivência do negócio. O período de “cheque em branco” para escalar aplicações ficou para trás – agora, cada workload precisa justificar seu consumo com entrega de valor. Implementar FinOps é criar uma cultura de responsabilidade compartilhada, em que times técnicos e financeiros falam a mesma língua e tomam decisões embasadas em dados. Já a observabilidade garante a visibilidade fina necessária para executar essas decisões no dia a dia, adaptando a capacidade e corrigindo rumos com agilidade. Juntas, essas práticas formam a dupla dinâmica que transforma a nuvem de um centro de custo imprevisível em uma plataforma otimizada e alinhada aos objetivos estratégicos da empresa.

Pembaruan E-Commerce
Pembaruan E-Commercehttps://www.ecommerceupdate.org
E-Commerce Update adalah perusahaan terkemuka di pasar Brasil, yang mengkhususkan diri dalam memproduksi dan menyebarluaskan konten berkualitas tinggi tentang sektor e-commerce.
BERITA TERKAIT

Inklusifitas dan kecepatan: revolusi e-commerce Brasil - Asia --- Dalam beberapa tahun terakhir, e-commerce telah mengalami transformasi yang signifikan di seluruh dunia, dan hubungan antara Brasil dan Asia menjadi salah satu contoh paling mencolok dari pertumbuhan ini. Revolusi e-commerce ini tidak hanya mempercepat perdagangan antara kedua wilayah, tetapi juga mendorong inklusifitas ekonomi dengan memberikan akses pasar yang lebih luas kepada para pedagang kecil dan menengah. **Inklusifitas Ekonomi** Salah satu aspek utama dari revolusi e-commerce Brasil-Asia adalah peningkatan inklusifitas ekonomi. Platform e-commerce seperti AliExpress dan Shopee telah memungkinkan para pengusaha kecil di Brasil untuk menjangkau konsumen di Asia tanpa harus menghadapi biaya dan kompleksitas logistik internasional yang tinggi. Ini memungkinkan mereka untuk bersaing secara global dengan biaya yang lebih rendah dan risiko yang lebih kecil. Di sisi lain, konsumen Brasil sekarang memiliki akses yang lebih mudah ke produk-produk dari Asia, termasuk barang elektronik, fashion, dan berbagai barang lainnya yang sebelumnya mungkin tidak tersedia atau terlalu mahal. Ini telah meningkatkan daya beli konsumen dan memberikan lebih banyak pilihan. **Kecepatan Transaksi** Kecepatan adalah faktor kunci dalam kesuksesan e-commerce, dan hubungan Brasil-Asia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal ini. Dengan adanya teknologi logistik yang canggih dan kerja sama antara perusahaan kurir, waktu pengiriman barang dari Asia ke Brasil telah berkurang secara dramatis. Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga memperkuat kepercayaan dalam mekanisme perdagangan online. Platform pembayaran digital juga telah memainkan peran penting dalam mempercepat transaksi. Layanan seperti PayPal, kartu kredit internasional, dan bahkan metode pembayaran lokal seperti PIX di Brasil telah mempermudah proses pembayaran, memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan aman. **Tantangan dan Peluang** Meskipun revolusi e-commerce Brasil-Asia telah membawa banyak manfaat, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Masalah logistik, perbedaan budaya dalam preferensi konsumen, dan peraturan perdagangan internasional adalah beberapa hal yang harus ditangani. Namun, tantangan ini juga menciptakan peluang untuk inovasi dan kolaborasi lebih lanjut. Pemerintah dan lembaga swasta di kedua wilayah harus bekerja sama untuk mengatasi hambatan ini. Ini dapat dilakukan melalui perjanjian perdagangan yang lebih baik, investasi dalam infrastruktur logistik, dan program pelatihan untuk para pedagang kecil agar mereka dapat bersaing secara efektif di pasar global. **Kesimpulan** Revolusi e-commerce antara Brasil dan Asia adalah contoh nyata dari bagaimana teknologi dan globalisasi dapat mengubah dinamika perdagangan. Dengan meningkatkan inklusifitas ekonomi dan kecepatan transaksi, hubungan ini telah membuka pintu bagi pertumbuhan dan peluang baru bagi para pedagang dan konsumen di kedua wilayah. Meskipun ada tantangan, potensi untuk kolaborasi lebih lanjut dan inovasi tetap besar, membuka jalan untuk masa depan yang lebih terhubung dan sejahtera.

TINGGALKAN BALASAN

Silakan ketik komentar Anda!
Silakan ketik nama Anda di sini

Terbaru

Inklusifitas dan kecepatan: revolusi e-commerce Brasil - Asia --- Dalam beberapa tahun terakhir, e-commerce telah mengalami transformasi yang signifikan di seluruh dunia, dan hubungan antara Brasil dan Asia menjadi salah satu contoh paling mencolok dari pertumbuhan ini. Revolusi e-commerce ini tidak hanya mempercepat perdagangan antara kedua wilayah, tetapi juga mendorong inklusifitas ekonomi dengan memberikan akses pasar yang lebih luas kepada para pedagang kecil dan menengah. **Inklusifitas Ekonomi** Salah satu aspek utama dari revolusi e-commerce Brasil-Asia adalah peningkatan inklusifitas ekonomi. Platform e-commerce seperti AliExpress dan Shopee telah memungkinkan para pengusaha kecil di Brasil untuk menjangkau konsumen di Asia tanpa harus menghadapi biaya dan kompleksitas logistik internasional yang tinggi. Ini memungkinkan mereka untuk bersaing secara global dengan biaya yang lebih rendah dan risiko yang lebih kecil. Di sisi lain, konsumen Brasil sekarang memiliki akses yang lebih mudah ke produk-produk dari Asia, termasuk barang elektronik, fashion, dan berbagai barang lainnya yang sebelumnya mungkin tidak tersedia atau terlalu mahal. Ini telah meningkatkan daya beli konsumen dan memberikan lebih banyak pilihan. **Kecepatan Transaksi** Kecepatan adalah faktor kunci dalam kesuksesan e-commerce, dan hubungan Brasil-Asia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal ini. Dengan adanya teknologi logistik yang canggih dan kerja sama antara perusahaan kurir, waktu pengiriman barang dari Asia ke Brasil telah berkurang secara dramatis. Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga memperkuat kepercayaan dalam mekanisme perdagangan online. Platform pembayaran digital juga telah memainkan peran penting dalam mempercepat transaksi. Layanan seperti PayPal, kartu kredit internasional, dan bahkan metode pembayaran lokal seperti PIX di Brasil telah mempermudah proses pembayaran, memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan aman. **Tantangan dan Peluang** Meskipun revolusi e-commerce Brasil-Asia telah membawa banyak manfaat, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Masalah logistik, perbedaan budaya dalam preferensi konsumen, dan peraturan perdagangan internasional adalah beberapa hal yang harus ditangani. Namun, tantangan ini juga menciptakan peluang untuk inovasi dan kolaborasi lebih lanjut. Pemerintah dan lembaga swasta di kedua wilayah harus bekerja sama untuk mengatasi hambatan ini. Ini dapat dilakukan melalui perjanjian perdagangan yang lebih baik, investasi dalam infrastruktur logistik, dan program pelatihan untuk para pedagang kecil agar mereka dapat bersaing secara efektif di pasar global. **Kesimpulan** Revolusi e-commerce antara Brasil dan Asia adalah contoh nyata dari bagaimana teknologi dan globalisasi dapat mengubah dinamika perdagangan. Dengan meningkatkan inklusifitas ekonomi dan kecepatan transaksi, hubungan ini telah membuka pintu bagi pertumbuhan dan peluang baru bagi para pedagang dan konsumen di kedua wilayah. Meskipun ada tantangan, potensi untuk kolaborasi lebih lanjut dan inovasi tetap besar, membuka jalan untuk masa depan yang lebih terhubung dan sejahtera.

PALING POPULER

[persetujuan_cookie_elfsight id="1"]