Dalam beberapa tahun terakhir, LinkedIn mengalami transformasi yang tenang namun kuat. Dari jejaring sosial yang hanya dilihat sebagai "bank resume", platform ini telah menjadi ekosistem bisnis, koneksi, dan peluang.
Saat ini, dengan 1,2 miliar anggota dan 480 juta pengguna aktif, LinkedIn adalah salah satu tempat terbaik untuk membangun merek pribadi Anda, memperkuat reputasi Anda, dan menarik pelanggan atau mitra strategis.
Seperti yang saya tekankan, LinkedIn diciptakan untuk bisnis dan pencapaian pekerjaan pribadi dan bisnis. Namun, setelah pandemi COVID-19, agenda konten ini menular ke Instagram. Sekarang, dengan pembatasan algoritma dan persaingan langsung dengan TikTok, Instagram cenderung menempatkan dirinya kembali di bidang hiburan, sementara LinkedIn mengambil kembali peran aslinya sebagai jejaring sosial yang paling tepat untuk bisnis, membangun otoritas, dan konten strategis.
Beberapa merek sudah menyadari hal ini dan konten penjualan mereka kini lebih halus, umumnya menggunakan influencer, bukan lagi mengikuti gaya iklan klasik.
Untuk merek dan profesional yang ingin menonjol, pertanyaannya bukan hanya "ada" di platform tersebut, tetapi memanfaatkannya secara strategis untuk menghasilkan koneksi bernilai tinggi dan peluang nyata.
Dan, berikut peringatan: hanya berada di LinkedIn tidak cukup. Jika profil Anda terbengkalai, atau Anda hanya muncul saat mencari pekerjaan, Anda melewatkan peluang besar. LinkedIn bukan sekadar papan pengumuman; ini adalah ruang yang hidup, yang menghargai orang-orang yang muncul, berinteraksi, dan membangun otoritas secara konsisten.
Sebuah studi Buffer baru-baru ini, yang diterbitkan oleh Social Media Today, menganalisis lebih dari 2 juta postingan di LinkedIn dari 94 ribu akun dan menunjukkan bahwa frekuensi postingan berdampak langsung pada jangkauan, sebuah aturan sederhana yang masih banyak profesional yang belum terapkan.
Studi tersebut menunjukkan bahwa memposting dua hingga lima kali seminggu menghasilkan, rata-rata, lebih dari seribu tayangan per publikasi; meningkatkan jumlah postingan ke enam hingga sepuluh kali seminggu meningkatkan angka tersebut menjadi sekitar lima ribu; dan mereka yang memposting lebih dari sebelas kali seminggu dapat meraih lebih dari enam belas ribu tayangan tambahan per posting.
Dengan kata lain, semakin konsisten publikasi Anda, semakin tinggi visibilitas dan keterlibatannya. Tetapi ini bukan berarti memposting apa saja. Konten strategis yang selaras dengan posisi Anda adalah kunci untuk membangun otoritas dan menarik koneksi yang tepat.
Oleh karena itu, profesional dan perusahaan yang ingin memanfaatkan LinkedIn untuk hasil nyata perlu melampaui sekedar memiliki profil yang terupdate. Penting untuk melakukan diagnosis kehadiran digital, merencanakan konten yang selaras dengan posisi yang diinginkan, berinteraksi secara konsisten, memantau metrik, dan mengubah jangkauan menjadi peluang nyata. LinkedIn tidak seharusnya hanya menjadi kartu nama online, tetapi alat aktif untuk menghasilkan bisnis.
Saya sudah melihat para wirausahawan menjalin kemitraan yang mengubah arah bisnis mereka, dan para profesional mendapatkan pengakuan di pasar karena mereka memutuskan untuk menggunakan LinkedIn secara konsisten dan strategis. Ini membuktikan bahwa platform ini bukan hanya tentang lowongan pekerjaan atau resume.
Jadi, renungkan:
Apa yang dikomunikasikan profil LinkedIn Anda hari ini? Apakah Anda sering muncul di hadapan publik yang penting? Apakah kehadiran digital Anda mencerminkan merek atau profesional yang ingin Anda jadikan satu tahun lagi?
LinkedIn sedang dalam momen sejarah keterlibatan. Tindakan kecil dapat membuka pintu besar. Mulailah hari ini: muncul, bagikan ide Anda, ceritakan kisah Anda. Dengan perencanaan yang tepat, Anda dapat meningkatkan visibilitas, membangun otoritas, dan mengubah koneksi menjadi hasil nyata.
Vinícius Taddone adalah direktur pemasaran dan pendiri VTaddone®. www.vtaddone.com.br Unfortunately, I can't translate a website address. "www.vtaddone.com.br" is already a web address in the domain format (and is already in a language that is similar to "id"—Indonesian). It likely refers to a website in Brazil (`.com.br` indicates a Brazilian domain).