AwalArtikelDeepfake: Tantangan dan Solusi untuk Pencegahan Penipuan

Deepfake: Tantangan dan Solusi untuk Pencegahan Penipuan

Kemajuan teknologi Deepfake Telah menimbulkan tantangan serius bagi keamanan digital. Di Brasil, jenis penipuan ini menyebar dengan cepat: pada Oktober 2024, Kepolisian Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta meluncurkan operasi "DeGenerative AI" dengan tujuan untuk membongkar sindikat yang ahli dalam membobol akun bank menggunakan aplikasi kecerdasan buatan.

Kelompok yang diselidiki melakukan lebih dari 550 upaya peretasan akun bank nasabah bank digital, melalui serangan terkoordinasi, penggunaan data pihak ketiga, dan deepfake, di mana, dengan metode tersebut, mereka berhasil mereplikasi gambar nasabah untuk memvalidasi prosedur pembukaan rekening dan aktivasi perangkat baru. Kelompok kriminal ini berhasil menggerakkan sekitar R$110.000.000 melalui akun badan hukum dan badan usaha, dalam aktivitas yang menunjukkan tanda-tanda Pencucian Uang — kerugian hanya tidak lebih besar karena adanya audit pencegahan penipuan di bank-bank tersebut, yang berhasil memblokir sebagian besar penipuan.

Teknik deepfake terus berkembang — dan cenderung semakin berkembang: menurut riset Deloitte, perangkat lunak penipuan dapat ditemukan di deep web dengan harga bervariasi dari US$1.000 hingga ribuan dolar, yang menunjukkan kekuatan ekonomi global penipuan, istilah yang digunakan oleh Javelin Strategy & Research untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas kriminal yang dilakukan dalam skala global, termasuk berbagai jenis penipuan.

Sesuai dengan Laporan Penipuan Keuangan dari idwall, penipuan dengan kompleksitas tinggi meningkat 16% jika kita bandingkan kuartal pertama 2023 dengan 2024. Namun, jika kita berbicara tentang kompleksitas tinggi, penipuan apa yang harus diwaspadai oleh perusahaan?

Ada dua jenis yang paling sering terjadi: pembuatan pengguna dan dokumen dengan data sintetis, di mana penipu menghasilkan dokumen dan wajah palsu dari data yang sebenarnya, sehingga penipuan menjadi lebih meyakinkan dan sulit terdeteksi; dan memanipulasi selfie, di mana dokumen asli dikombinasikan dengan foto yang dihasilkan oleh Deepfake Untuk membobol sistem pengenalan wajah. Penipuan ini dapat terjadi di berbagai momen perjalanan digital, seperti saat pendaftaran pelanggan baru, pergantian perangkat atau kata sandi, dan permintaan produk atau kredit baru, misalnya.

Membuat solusi keamanan digital yang efektif sama rumitnya dengan mencegah penipuan — terutama bila mempertimbangkan bahwa pasar Brasil memiliki kekhasan, seperti model ponsel dan sistem operasi yang beragam, perangkat seluler yang lebih lama masih digunakan, dan sebagian penduduk dengan akses internet terbatas, yang menyulitkan implementasi teknologi keamanan canggih.

Namun, bahkan di tengah kesulitan, penting untuk memastikan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap penipu yang terus-menerus meningkatkan teknik mereka; oleh karena itu, banyak perusahaan mulai menguji alat mereka dengan menggunakan beberapa metode yang sudah digunakan penipu, seperti masker 2D dan 3D, dengan tujuan mensimulasikan wajah dan mencoba melewati sistem otentikasi. Selain itu, menuntut sertifikasi yang menjamin bahwa validasi biometrik yang digunakan efektif dalam mendeteksi deepfake — seperti yang terjadi pada stempel iBeta 2 — sangat penting bagi perusahaan untuk mengadopsi teknologi yang andal dan aman.

Namun, hanya verifikasi biometrik saja tidak cukup untuk mendeteksi deepfake: diperlukan pendekatan multi-lapisan. Untuk mengonfirmasi kebenaran data pengguna dengan akurasi yang lebih tinggi, perlu menggabungkan teknologi ini dengan fitur-fitur lain, seperti dokumen-oskopi, OCR (pengenalan karakter optik), dan b...Latar Belakang Please provide the text you would like translated from Portuguese to Indonesian. "c" is not a complete sentence or phrase."Heck" in Portuguese translates to "sial" or "sialah" in Indonesian, expressing similar frustration or disbelief. There isn't a single perfect equivalent.Integrasi fitur validasi tersebut dapat mencegah pengguna diterima dalam proses tersebut. Onboarding dari perusahaan menggunakan data palsu atau dokumen orang lain, misalnya.

Seiring kemajuan alat AI generatif dan teknik canggih yang membuat penipuan lebih mudah dan murah untuk dilakukan, penipuan yang berasal dari deepfake cenderung meningkat lebih jauh, keluar dari dunia ilegal dan masuk ke "ritel". Dalam skenario ini, perusahaan perlu berinvestasi secepat mungkin dalam solusi yang menghubungkan teknologi, otomatisasi, dan kecerdasan, dengan memilih solusi terpusat yang mengintegrasikan semua data pribadi, dokumen, dan biometrik pengguna dalam satu lingkungan.

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN BALASAN

Silakan ketik komentar Anda!
Silakan ketik nama Anda di sini

Terbaru

PALING POPULER

[persetujuan_cookie_elfsight id="1"]